Jumat, 19 November 2010

contoh resensi novel


Resensi Novel



Inspirasi Lentera Agama Untuk Remaja

Judul : Lentera Aisha
Pengarang : Ary Yulistiana
Penerbit : Tiga serangkai
Halaman : 196 halaman
Terbit : 2006

Lentera Aisha adalah seorang gadis yang di tinggal oleh orang tuanya untuk pinda ke norwegia. Dengan terpaska ia harus pindah sekolah ke MBS (moslem boarding school). Padahal di sekolah lamanya yaitu SMA Saturnus Tera memiliki teman – teman yang sangat ia sayangi, diantaranya Rintis dan Jade. Di sekolah baru yang dengan peraturan super ketat. Yang mana setiap jam, menit, bahkan detik murid - muridnya telah ter jadwal. Jika ia melakukan pelanggaran jadwal sedetik pun maka Tera akan mendapatkan stampel di buku yang pada akhir bulannya akan di kumpulkan ke kepala asrama. Stempel tersebut adalah bukti seberapa sering Tera melakukan kesalahan. Sanksi yang diberikan sesuai dengan jumlah stampel yang didapatnya.
Kurang lebih dua bulan tera tinggal di MBS ternyata dia tidak tahan dengan kegiatan dan peraturan yang super ketat. Tera melarikan diri dari asrama. Ia meminta Jade dan Rintis untuk menjemputnya. Dan selama beberapa minggu itu ia tinggal di The Stone sebuah apartemen mewah di jakarta. Setelah tinggal bersama Jade dan Rintis, Tera baru mengetahui bahwa sahabat baiknya itu mengkonsumsi yaba. Yaba adalah zat kimia semacam narkoba.
Di sebuah mini market ia berkenalan dengan seorang kasir yang seusianya. Kasir itu menceritakan pengalaman hidupnya yang dapat membuatnya ingat bahwa keputusanya untuk melarikan diri dari MBS itu salah. Selang beberapa hari, Tera mengatakan niatnya untuk kembali dan malah megajak Jade dan Rintis ikut bersekolah di MBS. Ia pula mengingatkan sahabatnya bahwa kebiasaan yang selama ini mereka lakukan itu salah. Tetapi apakah rintis dan jade mau untuk meninggalkan gemerlap dunia malam,clubbing, dan kebiasaan buruk lainya?
Lentera Aisya adalah karya fiksinya yang ketiga. Sebelumnya adalah novel bergenre teenlit, the 100th dragonfly, dan sebuah novel bergenre chicklit , muve!. Novel Lentera aisya ini ternyata lebih mengangkat tema yang berkaitan dengan kehidupan remaja dan keagamaan. Hal tersebut sangat berbeda dengan novel sebelumnya yang mengangkat tema percintaan. Dan di novel satu ini penulis menggambarkan kehidupan tokoh dengan real maksudnya lebih tergambar dengan nyata. Berbeda dengan novel sebelumnya yang lebih terlihat tidak nyata. Misalnya novel 100th dragonfly yang menuliskan kehidupan seperdi tokoh berada di khayangan atau terlihat tidak nyata.

1 komentar: